Cerita Dewasa Nakal Istri Dokter Selingkuh – kali
ini menceritakan pengalaman tentang skandal Sex istri dokter yang
kebetulan bekerja sebagai seorang manager produksi perusahaan Farmasi
yang selingkuh dengan asistennya ketika ada tugas diluar kota.
Sebut saja namaku Geby, aku seorang
wanita berusia 33 tahun dan sudah bersuami. Suamiku adalah seorang
dokter muda yang usianya dibawahku 1 tahun. Usia perkawinan kami sudah 5
tahun ini namun belum juga dikaruniai seorang anak. Yah mungkin saja
yang diatas belum mempercayakannya pada kami.
Sebagai seorang dokter yang mengabdi
pada negara, suamiku sering sekali berpindah dari daerah satu kedaerah
lain. Sebagai seorang istri aku-pun selalu ikut dengan suamiku di rumah
dinas yang disiapkan untuk suamiku. Sampai suatu saat suamiku
dipindahkan kesebuah puskesmas di desa yang menurutku sangat terpencil.
Bisa dibayangkan para pembaca, rumah
dinas di desa terpencil pastilah sangat sepi dan jauh dari kota.
Semenjak berpindahnya suamiku didesa terpencil itu, rasanya aku bosan
sekali dengan situasi didesa itu. Sampai pada suatu pada puncak
kejenuhanku, kebetulan sekali ada seorang wakil dari perusahaan farmasi
tdak lain adalah relasi suamiku, datang mengunjungiku.
Aku yang mempunyai pengalaman ijasah S1
dan mempunyai cukup banyak pengalaman kerja ketika aku belum menikah,
maka aku diminta untuk menjadi seorang manager produksi obat-obatan
produksi di perusahaannya. Yah mungkin saja suamiku kasihan padaku lalu
mereferesikan aku pada perusahaan farmasi.
Singkat cerita aku-pun sudah bekerja 1
bulan diperusahaan farmasi itu, nampaknya perusahaan farmasi itu puas
dengan kinerjaku walaupun aku baru bekerja 1 bulan. Sampai pada suatu
hari aku, aku diperintahkan dari pihak perusahaan untuk melakukan
kunjungan ke kota kecil di Jawa Barat. Dalam kunjunganku itu aku
ditemani oleh seorang asisten laki-laki.
Dia bernama Riski, seorang pria single,
bertubuh standart, cukup tampan dan umurnya berkisar 27 tahun. Sesuai
rencana awal, untuk malam pertama kami harus menginap di Bandung. Di
Bandung kami menginap disebuah hotel bintang 3. Sesampainya di hotel aku
pun membooking 2 Superior room, yang satu untuku dan satu untuk Riski.
Setelah menyelesaikan pembookingan, kami
pun segera diantarkan kekamar oleh room boy. Akhirnya sampilah kami
dikamar masing-masing yang letaknya bersebelahan. Saat itu kami hanya
pergi berdua, selain sebagai asisten Riski juga merangkap sebagai
driver. Sesampainya dikamar aku pun segera mandi karena badanku terasa
lengket sekali.
Selesai mandi seperti biasa, aku pun
memakai celana pendek berbahan tipis dengan atasan lingerie namun mirip
daster yang panjangnya sampai diatas perut saja. Jika dirumah aku
mengenakan lingerie untuk memancing nafsu suamiku. Rasanya tubuhku pegal
sekali malam itu, walaupun lelah entah mengapa aku sulit untuk
memejamkan mataku.
Karena aku tidak bisa tidur pada
akhirnya aku pun menelefon Riski untuk menemaniku mengobrol di balkon
kamar hotelku. Saat itu kebetulan sekali dia juga belum tidur. Beberapa
menit setelah aku menelefon pada akhirnya diapun datang. Malam itu kami
mengobrol banyak dari masalah pekerjaan hingga masalah pribadi, kami
dengan cepatnya akrab satu sama lain.
Ditengah tengah kami mengobrol, aku yang
hanya memakai lingerie dan celana pendek tipis merasa dingin karena
cuaca bandung terkenal dengan cuaca dinginya. Aku perhatikan wajahnya
disela kami mengobrol. Ternyata dia benar-benar manis, apalagi dia
memiliki kumis tipis, makin manis saja dia. Saat itu karena aku merasa
dingin aku mengajaknya masuk kekamar,
“ Riski, ngobrolnya kita teruskan dikamar saja yuk, dingin banget nih di balkon, ” ucapku sembari berdiri.
“ Iya yah buk dingin sekali, ya udah mari buk, ” ucapnya lalu bergeas berdiri juga.
Kemudian kami pun segera masuk dan tak
lupa aku menutup pintu yang ada dibalkon agar angin yang dingin tidak
masuk kekamar. Saat itu kami pun mengobrol di sofa yang ada dikamarku.
Lama-kelamaan mengobrol denganya, akupun merasa nyaman, aku merasa bahwa
dia berbeda sekali dengan suamiku, dia tipe pria yang romantis dan
perhatian kepada wanita.
Cuaca yang dingin nampaknya membuat
birahiku tiba-tiba saja datang, bisa dibayangkan jika seorang pria dan
wanita dalam satu kamar pada cuaca yang dingin,hhe. Birahiku sexs-ku
yang mulai membuatku resah, tiba-tiba saja dalam fikiranku terlintas
fikiran, andai saja malam ini aku bercinta dneganya,pasti akan nikmat
sekali, Oughhh.
Merasa seperti itu aku pun mencari ide untuk memancing birahi sex Riski,
“ Riski, badan aku pegal-pegal nih, kamu mau nggak pijitin aku,” ucapku dengan memegang tengkukku.
Sesat dia dia diam, mungkin saja dia bingung untuk menjawabnya,
“ Kog diem sih, kamu mau nggak tolongin manager kamu ini, ” ucapku lagi.
“ Eummm… ya buk saya mau, bagian mana buk yang mau dipijat ?, ” tanyanya dengan wajah sungkan.
“ Bagian punggung sama pundak dulu aja,tapi mijitnya dikasur aja yah biar enak, ” ucapku lalu merebahkan tubuhku dikasur dengan posisi tengkurap.
“ Bagian punggung sama pundak dulu aja,tapi mijitnya dikasur aja yah biar enak, ” ucapku lalu merebahkan tubuhku dikasur dengan posisi tengkurap.
“ Iya Buk, ” jawabnya singkat kemudian dia duduk ditepian kasur dengan kakinya berada dilantai.
Saat itu sengaja lingerieku yang mirip daster sengaja sedikit aku singkapkan keatas agar dia melihat punggungku dan melihat sedikit celana dalamku. Saat itu dia masih diam saja, lalu,
Saat itu sengaja lingerieku yang mirip daster sengaja sedikit aku singkapkan keatas agar dia melihat punggungku dan melihat sedikit celana dalamku. Saat itu dia masih diam saja, lalu,
“ Kog diem aja, ayo buruan dipijat dong Ki !!!, ” pintaku.
“ Iya Buk, ” jawabnya singkat.
Setelah aku suruh dia baru mulai memijat
pundakku secara perlahan namun enak. Terus dipijatnya dengan hati-hati
diiringi rasa sungkan. Beberapa saat dia memijat bagian pundakku,
“ Kog kurang kerasa yah pijatan kamu,
mendingan sekarang duduk diatas pahaku deh, biar tenaga kamu terasa saat
memijat punggung aku, ” ucapku mencari alasan agar dia terpancing
dengan tubuhku yang putih mulus dan ramping ini.
“ Naik diatas paha Ibuk ??? Ini serius buk ??, ” ucapnya heran lalu bertanya untuk memastikan apakah aku serius.
“ Iya naik aja, nggak usah sungkan lagiankan Cuma sekedar memijat saja, buruan gih !!!, ” perintahku.
“ Ii..iya buk, maaf ya Buk, ” ucapnya sembari naik diatas pahaku.
Saat itu aku masih dengan posisi
tengkurap, dan Riski duduk tepat diatas pahaku. Persisnya dibawah
pantatku. Setelah dia duduk diatasku mulailah dia memijatku lagi,
“ Nah.. kalau ginikan enak, terasa banget tenaga kamu, ” ucapku sembari merasakan nikmatnya dipijat Riski.
Sembari terus memijat kami pun mengobrol
dengan asiknya, nampaknya Riski sudah tidak sungkan lagi berada diatas
pahaku. Saat itu dia memijat dari pundak hingga berakhir pada
pinggangku. Saat dia memijat pinggangku berpura-pura kesakitan dengan
mengangkat pantatku keatas hingga mengenai kejantanannya yang terbungkus
celana pendek itu,
“ Aow… pelan-pelan ya Ki kalau memijat bagian itu, ” ucapku.
“ Maaf ya Buk, iya saya pelankan pijatan saya, ” ucapnya.
Hahaha, pasti dia tidak lama lagi dia
akan ereksi kalau aku sering mengangkat pantatku, ucap dalam hatiku.
Saat itu berpura-pura sakit dan beberapa kali aku mengangkat pantatku
hingga mengenai kejantanannya. Sampai pada akhirnya aku-pun meminta
Riski agar duduknya naik keatas lagi hingga kejantanannya menempel pada
pantatku.
Disaat memijat dengan posisi duduknya
yang seperti itu pastilah ketika bergerak kejantanan Riski sering
terkena pantatku. Setelah beberapa saat pada akhirnya kurasakan ada
benda keras yang menyodok-nyodok pantatku ketika memijat. Hahaha,
akhirnya kejantanan Riski ereksi juga. Saat itu aku biarkan saja
kejantananya mengenai pantatku.
Aku yang dari awal sudah horny melihat Riski pada akirnya aku-pun memberanikan diri untuk berkata,
“ Ki, adik (penis) kamu berdirikan, ” ucapku tegas semabari menolehkan wajahku kearah Riski.
Mendengar pertanyaanku yang seperti itu seketika wajah Riski-pun nampak pucat dan takut,
“ Ki, adik (penis) kamu berdirikan, ” ucapku tegas semabari menolehkan wajahku kearah Riski.
Mendengar pertanyaanku yang seperti itu seketika wajah Riski-pun nampak pucat dan takut,
“ Kog diem sih ditanya, aku tahu kog
dari tadi adik (penis) kamu berdiri gara-gara sering menyentuh pantatku,
udah nggak usah pucat gitu mukanya, aku nggak marah kog, ” ucapku
menenangkanya.
Setelah aku berkata seperti itu nampak wajah Riski kembali rileks,
“ I.. Iya Buk, maf yah Buk saya nggak bermaksud………, ”
Belum selesai dia berbicara, aku yang sudah terlanjur bernafsu-pun langsung memegang kejantannya dengan posisi tengkurap,
“ Shhhhh…. Buk… jangan Buk…, ” ucapnya menolak namun mulutnya mendesah.
“ Sudahlah Ki kamu nggak usah sungkan
dengan Ibu, sejak kita ngobrol Dibalkon tadi ibu sudah terangsang sekali
melihat kamu, Kita nikmati malam yang dingin ini yah, ” ucapku sembari
meremas kejantananya dari luar celananya.
Baca Juga : Cara Memperbesar Penis
Terlihat saat itu dia sangat kaget
sekali dengan perlakuanku padanya. Saat itu-pun aku meminta Riski untuk
menyingkir dari atas pahaku agar aku bisa membalikan tubuhku. Riski yang
polos itu menuruti semua perintahku. Saat itu aku segera membalikan
badanku sehingga posisiku menjadi terlentang. Risky yang duduk
disampingku aku tarik tubuhnya hingga menindih tubuhku,
“ Ki kita bercinta yuk, aku ingin kamu puaskan malam ini, ” ucapku.
Tanpa aku beri kesempatan berbicara mulut Riski-pun segera aku lahap,
“ Eummmm… Euhhhhh…, ” lenguhku sembari melumat bibr Riski.
Melihat keagresifanku dia-pun segera
menyambut ciumanku dengan penuh nafsu. Dilumatnya bibirku dengan
kuatnya. Sembari terus berciuman tanganku meremas kejantananya,
sebaliknya, Riski juga memainkan vaginaku yang masih terbungkus celana
tipis. Malam itu kami tenggelam dalam hasrat sex kami yang
menggebu-gebu.
Beberapa menit kami saling berciuman dan
memainkan alat vital kami yang masih terbungkus celana. Aku meremas
dengan gemas kejantanan Riski begitu pula Riski yang memainkan vaginaku
dengan gemas juga. Dibalik wajah polosnya ternyata Riski lumayan
berpengalaman dalam hal bercinta. Bahkan Riski juga menjilati
bagian-bagian senitifku.
Dijilatinya dengan penuh nafsu bagian leher hingga berakir pada belahan payudaraku yang masih terbungkus lingerie.,
“ Oughhhh Ki… Ssshhhh… kamu pandai sekali merangsang aku, nikmat sekali ki jilatanmu… Ahhhh…, ” ucapku nikmat.
“ Ki aku udah ggak tahan nih.. Oughhhh… kita ML yuk… Oughhh…, ” sambungku.
Saat itu aku sudah tidak tahan lagi
dengan rangsangan rangsangan yang diberikan Riski. Tanpa banyak berfikir
kami-pun segera membuka semua pakain kami. Serempak kami-pun malam itu
telanjang bulat. Setelah telanjang bulat Aku-pun meminta Riski
merebahkan tubuhnya dibawahku,
“ Ki aku diatas dulu yah, kamu yang dibawah, ” pintaku dengan penuh nafsu.
“ Iya Buk, terserah ibu aja, ” ucapnya.
Kemudian Riski-pun terlentang dan aku
langsung memposisikan tubuhku diatas tubuhnya. Vagina-ku yang sudah
lumayan basah dan terus berkedut-kedut pertanda aku sudah Horny sekali.
Dengan cepatnya aku-pun segera meraih kejantanan Riski dan aku arahkan
pada liang senggamaku. Karena vaginaku sudah becek dengan lendir kawinku
maka aku kejantanan Riski segera aku benamkan pada laing senggamaku,
“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbb… Sssssshhh… Aghhhhhhhhh…, ”
Akhirnya kejantanan Riski memenuhi
vaginaku juga, Ouhhhh nikmatnya. Tanpa membuang waktu aku-pun segera
bergoyang diatas kejantanan Riski. Aku merasa seperti koboi yang sedang
menunggang kuda jantan yang perkasa. Kugoyang penis Riski dengan penuh
birahi sex dan fantasi sex liarku,
“ Oughhh… penis kamu enak sekali Ki,
rasanya penis kamu menyodok sampai perutku… Ssssshhh… Ahhhh…, ” ucapku
sembari terus bergoyang.
Saat itu riski hanya tersenyum saja,
nampaknya dia menikmati sekali permainan sexs kami. Sembari terus
bergoyang Riski-pun meremas-remas payudaraku dengan kedua tanganya.
Sesekali dia memijat-mijat puting susuku, Oughhh… hal itu membuat aku
semakin liar saja. Goyanganku saat itu semakin cepat dan tidak
beraturan.
Terkadang maju mundur, naik turun, dan
juga aku bergoyang memutar seperti artis dangdut diatas tubuh Riski.
Desahanku dan Riski malam itu saling bersahut-sahutan diriingi dengan
suara beceknya vaginaku dengan lendir kawinku. Beberapa menit aku
menggunakan posisi women on top, aku yang sudah lepas kendali pada
akhirnya,
“ Aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ….. Eummmmm… Syurrrrrrrrrrrrrrrr……., ”
Seketika kuhentikan goyanganku dan
tubuhnku mengejang diiringi aliran lendir kawinku yang keluar lumayan
banyak. Aku mendapatkan Orgasme pertamaku. Melihat aku sudah mendapatkan
klkmaksku Riski-pun berkata,
“ Buk, sekarang aku yang diatas yah, ” pintanya.
Tanpa menjawab aku-pun segera berganti
posisi dengan merebahkan tubuhku dibawah Riski. Setelah aku terlentang
Riski-pun segera menindihku kemudian meraih kejantannya dan segera
memasukan kejantannya ke liang senggamaku,
“ Blesssssssssss….., ”
Saat itu vaginaku kembali dipenuhi oleh kejantanan Riski,
“ Eughhhhhhhhhh…, ” lenguhku.
Riski yang belum mendapatkan klimaks-nya
dengan penuh nafsu dia-pun membuka lebar-lebar pahaku. Setelah terbuka
lebar, lalu dia-pun mengayunkan penisnya dengan gemasnya didalam laing
senggamaku,
“ Oughhh… kamu liar sekali sayang,
Aghhhh… kamu bernfasu sekali…Aghhhh…, ” ucapku nikmat merasakan tusukan
penis Risky yang perkasa itu.
Dikeluar masukanlah penis Riski dengan
penuh nafsu. Benar-benarluar biasa genjotan penis Riski yang menusuk
liang senggamaku. Aku yang merasakan itu semakin basah saja vaginaku,
lendir kawinku semakin banyak saja. Nampaknya sudah basah kuyup
vaginaku. Setelah kira-kira 10 menit aku merasakan tusukan Riski semakin
cepat.
Riski nampaknya akan mendapatkan
klimaksnya, saat itu menindih tubuhku dengan tubuhnya. Mulutnya mencimi
bibirku dengan terus menggenjot vaginaku dengan kejantananya. Ditengah
nikmatnya permainan sexs kami, tiba-tiba Riski menusukan penisnya
dalam-dalam dan menghentikan ayunan penisnya,
“ Crottttttttttttttttt….. Crotttttttttttttt… Crotttttttttttttttt…, ”
“ Oughhhh… Aku keluar Buk… Aghhhhhhhhhhhhhhh….,” desah Riski mndapatkan klimaksnya.
“ Iya sayang keluarkan semua sperma kamu
dalam vaginaku, Oughhhhhhhh…., ” ucapku sembari menikmati derasnya
semburan sperma Riski didalam liang senggamaku.
Rasanya hangat sekali liang senggamaku,
derasnya air mani Riski membuat fikiranku melayang layang. Sungguh tidak
kusangka Pria berwajah polos itu pandai dan kuat sekali dalam
berhubungan sex. Malam itu kami meghabiskan malam kami dengan
berhubungan sex sebanyak 3 kali. kami melakukan hubungan sex yang kedua
disofa dan yang ketiga di bathup kamar mandi.
Sungguh puas sekali kami malam itu.
Setelah puas kami-pun terkapar lemas dan kami tertidur pulas dengan
berpelukan dan telanjang bulat. Pada pagi harinya kamipun bangun lalu
segera mandi dan setalah mandi kami-pun segera merapikan diri untuk
persiapan kunjungan kami. Singkat cerita kami-pun telah menyelesaikan
kunjungan kami.
Setelah selesai kami kembali kehotel
untuk mengambil barang-barang kami lalu check out dan kami kembali
pulang kerumah. Semenjak kejadian itu jika ada kunjungan diluar kota
aku-pun selalu ditemani oleh Riski. Selain kami bekerja kami juga bisa
bersenang-senang dengan berhubungan sex. Hubungan kami terus terjadi
hingga kini tanpa sepengetahuan siapapun.
0 komentar:
Posting Komentar